Areál plný pohody | koupaliště, sauna, spining, fitness, salónek, restaurace
Penzion Bolatice

Gaya Hidup Lagom : Rahasia Kebahagiaan Masyarakat Swedia

Gaya Hidup Lagom : Rahasia Kebahagiaan Masyarakat Swedia – Swedia (Sweeden) merupakan sebuah negara yang berada di Benua Eropa bagian Utara. Swedia yang secara astronomis berada diantara  55°-70° LU dan 11°-25°BT ini berbatasan dengan Norwegia disebelah barat dan Finlandia disebelah timur lautnya. Disebelah timur Swedia yaitu Laut Baltik dan Teluk Bothnia sedangkan di sebelah  barat daya adalah Selat Skagerrak dan Selat Kattegat. Swedia adalah negara yang terletak di lingkaran Arktik namun beriklim sedang.

Pada Perang Dunia Pertama dan Perang Dunia Kedua, Swedia mengadopsi kebijakan luar negerinya sebagai negara netral. Akantetapi Swedia ikut serta menyita bagian didalam usaha kemanusiaan yakni menerima pengungsi-pengungsi yang berasal dari negara Eropa lainnya yang diduduki oleh Jerman. https://www.queenaantwerp.com/

Gaya Hidup Lagom : Rahasia Kebahagiaan Masyarakat Swedia

Dalam World Happiest Report, sebuah survey yang mengurutkan tingkat kebahagiaan di dunia terhadap tahun 2018, negara-negara Skandinavia, seperti Finlandia, Denmark, dan Swedia tempati peringkat teratas. https://www.queenaantwerp.com/

Gaya hidup yang dijalani penduduk di negara selanjutnya disebut-sebut sebagai kunci berhasil mereka didalam memperoleh kebahagiaan.

Tak heran beberapa waktu lalu Hygge, gaya hidup serba nyaman yang diterapkan oleh orang-orang Denmark sempat menjadi tren dan marak diikuti oleh masyarakat di Inggris.

Kini giliran Lagom, model hidup ala masyarakat Swedia, yang menarik perhatian. Lagom yang punya makna not too little, not too much atau seimbang dengan arti “yang perlu cukup” dapat dibilang merupakan kebalikan dari Hygge yang cenderung mengarah terhadap prilaku konsumtif.

Senada dengan model hidup minimalis, prinsip kecukupan terhadap Lagom hindari ekses didalam mengkonsumsi atau punya sesuatu. Namun, lagom tak cuma fokus hindari hal-hal berlebih saja.

Jika didalam penerapannya, model hidup minimalis menghadirkan paradoks less is more, lagom justru mengutamakan moderasi atau prinsip keseimbangan. Segala suatu hal kudu cukup, tidak lebih dan kurang.

Selain itu, gaya hidup lagom dapat diadopsi secara lebih mendalam dan luas bahkan menurut Anna Brones, penulis Live Lagom: Balanced Living the Swedish Way, lagom patutnya diaplikasikan dalam berbagai aspek di kehidupan sehari-hari, terutama dalam pekerjaan.

Masyarakat Swedia tidak mengenal prinsip work hard-play hard, melainkan prinsip keseimbangan work-life balance-lah yang melekat pada kehidupan mereka sehari-hari.

Masyarakat Swedia tak mengindahkan lembur atau bekerja diluar jam yang ditentukan karena justru mengindikasi bahwa seseorang tidak bekerja secara efektif pada waktu kerjanya. Malah pengurangan jam kerja justru diterapkan di Swedia dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas.

Saat mepraktekkan gaya hidup lagom dalam pekerjaan, kamu bisa menyelesaikan proyek besar yang sedang dikerjakan secara efektif dengan membaginya ke dalam beberapa proyek kecil.

Ciptakan juga lingkungan kerja yang kondusif dengan merapikan meja kantor milikmu. Hadirkan juga nuansa area kerja yang lebih inspiratif dengan menambah dekorasi dan barang-barang yang bersifat personal.

Pada Elite Daily, Robert Glatter, M.D., seorang asisten profesor di Lenox Hill Hospital, menyatakan bahwa prinsip work-life balance seharusnya tidak dianggap sebagai mitos belaka, justru prinsip ini perlu diterapkan sesegera mungkin guna mencapai kondisi fisik dan mental yang sehat.

Perihal tersebut juga diamini seorang psikologis klinis asal Inggris sekaligus penulis seri buku tips meraih kebahagiaan, This Book Will Make You.., Dr Jessamy Hibberd. Menurutnya, gaya hidup lagom yang bersifat moderat merupakan pemulih dari krisis kesehatan mental yang terjadi di tengah rapatnya akses informasi dan kesibukan masyarakat modern.

Selain bekerja sesuai porsi, mempioritaskan waktu untuk bersosialisasi adalah bagian dari gaya hidup lagom. Lagom jauh dari gaya hidup yang serba individualis dan lebih mementingkan kepentingan kelompok serta asas kebersamaan.

Kebahagian yang tercipta dari keseimbangan tidak dapat diperoleh dengan hanya memenuhi kepuasan pribadi, namun perlu dicapai dengan mengasihi orang lain.

Sebagaimana yang diutarakan Niki Brantmark dalam buku Lagom: The Swedish Art of Living a Balanced, Happy Life, betapa pentingnya untuk mencontoh perilaku masyarakat Swedia yang santai dan rileks sehingga bisa mengisi waktunya dengan hal-hal yang lebih bermakna.

Gaya Hidup Lagom : Rahasia Kebahagiaan Masyarakat Swedia

Selain dipakai untuk menyalurkan hobi secara positif,  waktu-waktu diluar jam kerja mereka gunakan untuk menciptakan waktu kumpul berkualitas bersama kerabat, menikmati aktivitas di ruang publik, dan terlibat dengan komunitas di lingkungan sekitar.

Supaya membiasakan diri mempraktekan gaya hidup lagom didalam kehidupan sehari-hari, ujilah setiap keputusan baik dalam membeli barang maupun melakukan sesuatu dengan pertanyaan pamungkas “ Apakah ini cukup?”. Layaknya saat kamu memilah barang-barang tak terpakai di rumah dengan metode konmari, “Apakah barang ini dapat membuat saya bahagia?”.

Gaya hidup lagom mengarahkan kita pada kebahagiaan melalui keseimbangan yang tercipta dalam kehidupan sehari-hari. Tertarik menerapkan gaya hidup lagom?

– Prinsip Lagom di Rumah

Lagom sebagai prinsip hidup adalah melakukan gaya hidup sederhana, berbahagia dengan apa yang dipunya sekarang dan menghilangkan apa yang tidak membuat kita bahagia, Moms.

Tak mengapa jika rumah sedikit kacau, pastikan saja apa yang Moms simpan itu berharga dan bermanfaat.

Dan sebelum menambahkan barang lain ke ruangan atau rumah Anda, tanyakan pada diri sendiri apakah barang tersebut baik untuk Moms dan keluarga.

– Lagom Saat Bekerja

Menerapkan lagom dalam kerjaan berarti mengetahui kapan harus beristirahat.

Orang Swedia percaya bahwa bekerja lembur tak berarti efisien dibanding jam kerja reguler.

Jadi, daripada menyita waktu lebih banyak untuk lembur demi terlihat berdedikasi, akan lebih menyenangkan jika mengalokasikan waktu itu untuk kegiatan yang lebih menenangkan. Pekerjaan adalah bagian penting dari kehidupan, tetapi jangan lupa untuk menyeimbangkannya membiarkannya menjadi fokus utama dalam hidup.

Oleh karena itu, tugas yang tidak menyenangkan bisa Anda selesaikan secepat mungkin. Pahami batasan yang harus Anda tetapkan pada lingkungan kerja. Dedikasikan seluruh waktu dan kemampuan untuk bekerja selama waktu yang ditetapkan kantor. Kemudian, usai jam kerja kantor, gunakan waktu yang ada untuk melakukan kegiatan untuk menenangkan diri.

– Lagom dan Makan

Prinsip lagom dalam makan yaitu menikmati. Kristine Lofgrem, penulis dari Amerika Serikat, mengatakan bahwa di prinsip lagom, ada waktu bagi kita untuk memanjakan diri dengan makanan favorit. Ada juga waktu untuk bersantai dan menikmati. Makan dengan cara lagom berarti tidak boros. Selain itu, pilihlah makanan produk lokal daripada impor.

Orang Swedia memiliki kebiasaan coffee break dengan cemilan favorit (diistilahkan sebagai fika), dan memuaskan diri dengan hal sesederhana itu. Jadi, inti dari makan dengan cara lagom adalah menikmati apapun yang disukai

– Menyeimbangkan Hidup dengan Lagom

Mendalami lagom sebagai prinsip hidup merupakan sebuah cara untuk menyederhanakan kehidupan kita, menjauhkan kita dari stress dan memampukan kita menyeimbangkan hidup agar lebih berbahagia.

Sehingga, ssaat Anda terpaksa mengerjakan sesuatu, pikirkan baik-baik apakah hal ini tidak cukup baik. Dan daripada merasa bersalah karena harus mengerjakan hal-hal yang menurut Anda tidak menyenangkan, lakukanlah semuanya dalam porsi kecil; pelan tapi pasti. Terakhir, perhatikan apa yang Anda bawa ke dalam hidup dan sadari bahwa terkadang hal-hal yang lebih sederhanalah yang paling membahagiakan.